Rabu, 01 Mei 2019

Ibadat Rosario


Silahkan di klik file Ibadat Rosario

Sebagai umat Katolik kita menghormati Maria, ibu Tuhan kita Yesus Kristus. Penghormatan tersebut tertuang dalam Doa Rosario yang ditetapkan oleh Gereja dan menjadi salah satu ritual non liturgi yang paling populer dikalangan umat Katolik.

Doa Rosario adalah “ringkasan Injil”, karena didalamnya dirangkai dan direnungkan sejarah keselamatan yang dipaparkan dalam Injil; mulai kisah-kisah sekitar inkarnasi sampai dengan kebangkitan dan kenaikan Tuhan. Karenanya sebagai Doa Injil, Rosario memiliki orientasi kristologis yang gamblang.

Bagi Gereja Katolik, Doa Rosario merupakan sarana paling efektif untuk mengembangkan komitmen dalam berkontemplasi pada misteri kristiani dan efektif bagi pertumbuhan rohani. Banyak para kudus mendorong didaraskannya Doa Rosario, termasuk Santo Petrus Kanisius, Santo Filipus Neri, dan Santo Louis de Montfort.

Paus Leo XIII yang kerap disebut “Paus Rosario”, berupaya memelihara tradisi doa ini yang ditegaskannya sebagai suatu senjata rohani yang ampuh melawan kejahatan.

Sebab itu Rosario merupakan bagian dari sejarah rohani yang dijunjung tinggi Gereja. Rosario memampukan umat beriman untuk berpartisipasi dalam sejarah keselamatan yang hidup, mempersatukan kita secara lebih akrab dengan Juruselamat dan Bunda-Nya yang Tersuci, dan dengan segenap Gereja.

Buku Pedoman Indulgensi (1969) yang mendapatkan persetujuan Paus Paulus VI, memberikan indulgensi penuh “jika Rosario didaraskan di sebuah gereja, atau suatu tempat doa umum, atau dalam suatu kelompok keluarga, atau suatu komunitas religius, atau perkumpulan saleh……” Doa Rosario perlu menjadi bagian dari sejarah tiap-tiap individu dan tiap-tiap keluarga, sebab melalui Doa Rosario ikatan kasih diperteguh dan dikuatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar