Paus Klemens I lahir di Roma pada sekitar tahun 30. Ayahnya bernama Faustinianus, adalah seorang senator Romawi, yang bersahabat baik dengan beberapa kaisar Roma : Vespasianus, Titus, dan Domitianus. Menurut Tertulianus, Klemens ditahbiskan menjadi uskup oleh Santo Petrus sendiri dan tak dapat disangsikan bahwa ia bertemu, dan bekerja sama dengan rasul-rasul dalam penyebaran Injil Kristus. Yang jelas Klemens adalah Paus ketiga yang menggantikan Santo Petrus sebagai pemimpin Gereja Kristus antara tahun 88-97.
Paus Klemens I rupanya adalah Klemens yang disebut-sebut oleh Santo Paulus di dalam suratnya kepada Umat di Filipi :
". . Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam perkara Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam Kitab Kehidupan"(Flp 4:3).
Kepemimpinan Klemens atas Gereja Kristus tidak luput dari berbagai penderitaan. Ia menjadi Paus pada masa penganiayaan orang-orang Kristen oleh Kaisar Domitianus. Kaisar ini menyebabkan banyak kesengsaraan bagi orang–orang Kristen di Roma, dan di seluruh wilayah kekaisarannya.
Pada masa kepausannya terjadi pertikaian diantara jemaat Kristen di Korintus. Sebagian umat menerima dan sebagian yang lain tidak mau menerima dan menghormati uskup mereka yang telah ditahbiskan dan diangkat secara sah. Sehubungan dengan peristiwa itu, Klemens menulis sepucuk surat kepada umat di Korintus. Salah satu kutipan surat itu sebagai berikut:
"Saudara-saudara... ! Berita tentang kehidupan seranimu sangat buruk dan menyedihkan untuk didengar. Tidaklah layak cara hidup seranimu, bahwa kamu yang terkenal kokoh dalam iman akan Yesus Kristus, melawan imam-imammu yang telah ditahbiskan secara sah untuk melayani kamu, karena hasutan satu-dua orang. Ingatlah akan ajaran Cintakasih Kristus: cintakasih itu tidak terbagi; cintakasih tidak menghidupkan dan menggerakkan keributan dan pertentangan; cintakasih membuat segala sesuatu dalam perdamaian. Jadi kamu yang telah meletakkan dasar pemberontakan itu, tunduklah kepada imam-imam dengan patuh dan terimalah hukuman sebagai tapa.”
Surat ini merupakan surat pertama Klemens yang memperlihatkan campur tangan seorang Uskup Roma terhadap masalah di keuskupan lain. Isinya menyangkut ajaran mulia perihal rahasia Tuhan dan cinta kasih antara umat. Surat itu diterima baik oleh umat Korintus dan dijadikan bacaan ibadat sebagai surat seorang “rasul” selama beberapa kali di dalam gereja.
Ketika penganiayaan atas umat Tuhan makin meningkat, Paus Klemens I tertangkap dan dibuang untuk menjalani kerja paksa di semenanjung Crimea. Sebuah legenda pada awal abad ke-4 mengisahkan bahwa ketika Paus Klemens I tiba di sebuah tambang batu di Krimea, ia menemukan para tahanan sangat menderita karena kekurangan air. Ia berlutut dan berdoa. Selesai berdoa ia mendongak, dan melihat seekor anak domba di atas bukit. Ia pergi ke tempat dimana domba itu berdiri dan memukul tanah dengan pangkurnya. Air jernih mengalir dari tanah tersebut hingga semua tahanan dapat minum. Mujizat ini membuat sejumlah besar tahanan kafir bertobat dan menjadi Kristen.
Paus Klemens menjadi martir dengan cara diikat pada sebuah jangkar dan dilemparkan dari sebuah perahu ke Laut Hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar